Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 02:56:01【Tempat Makan】879 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(13626)
Artikel Terkait
- BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob
- BGN: Sudah ada 17 SPPG mendaftar di Pasaman Barat
- Penjualan bebas bea di pulau resor China naik selama libur Pekan Emas
- 82 Dapur MBG ditargetkan beroperasi di Padang akhir 2025
- 11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan
- China catat pertumbuhan konsumsi yang stabil di liburan Hari Nasional
- Rekomendasi acara gratis untuk isi libur akhir pekan di Jakarta
- Kemendag: Perlakuan udang terkontaminasi radioaktif dibahas intensif
- Memberdayakan petani lokal di SPPG Angsau Dua
- Mengatasi sentimen negatif isu beras dan membangun ketahanan pangan
Resep Populer
Rekomendasi

Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai

BPKH targetkan dana kelolaan haji capai Rp188,9 triliun pada 2025

Halalicious Food Festival sajikan aneka produk halal dan ajang edukasi

Legislator: UU Kepariwisataan tandai perubahan pembangunan pariwisata

Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan

KBRI Yangon dukung penuh timnas putri U

Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG

Bupati Mimika: Lebih dari 3.000 pelajar menikmati program MBG